Rabu, 07 Januari 2015

Silabus Kurikulum 2013 SD, SMP, SMA


Karakterisitik kurikulum 2013 memang akan mengalami banyak sekali perubahan, baik itu mulai jenjang SD sampai dengan SMA, beberapa mata pelajaran akan dipangkas atau ditiadakan. Mulai tahun pelajaran ini (2013/2014), kurikulum 2013 SD/SMP/SMA/SMK mengalami perubahan-perubahan antara lain mengenai proses pembelajaran, jumlah mata pelajaran, dan jumlah jam pelajaran.
Dan berikut ini adalah beberapa hal yang baru yang terdapat pada kurikulum terbaru 2013 mendatang diantaranya sebagai berikut:
SD – MI (Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah)
  • Kurikulum 2013 berbasis pada sains.
  • Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif.
  • Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
  • Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi.
  • Mata pelajara (MAPEL) SD diantaranya:
    • Pendidikan Agama
    • PPKn
    • Bahasa Indonesia
    • Matematika
    • IPA
    • IPS
    • Seni Budaya dan Prakarya (Muatan Lokal; Mulok)
    • Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal;Mulok)
  • Alokasi waktu per jam pelajaran SD 35 menit
  • Banyak jam pelajaran per minggu Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam

SMP – MTs (Sekolah Menengah Pertama – Madrasah Tsanawiyah)
Mata pelajaran SMP MTs kurikulum 2013 sebagai berikut:
  • Mata Pelajaran:
    • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
    • PPKn
    • Bahasa Indonesia
    • Matematika
    • IPA
    • IPS
    • Bahasa Inggris
    • Seni Budaya (Muatan Lokal)
    • Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
    • Prakarya (Muatan Lokal)
  • Alokasi waktu per jam pelajaran SMP = 40 menit
  • Banyak jam pelajaran per minggu 38 jam

SMA – MA (Sekolah Menengah Atas – Madrasah Aliyah)
Mata pelajaran SMA – MA kurikulum 2013 sebagai berikut:
  • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
  • PPKn
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • Sejarah Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Seni Budaya (Muatan Lokal)
  • Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
  • Prakarya dan Kewirausahaan (Muatan Lokal)
  • Alokasi waktu per jam pelajaran SMA = 45 menit
  • Banyak jam pelajaran per minggu SMA = 39 jam

Landasan Hukum UU Sisdiknas

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dijamin oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51.
Pasal 51 UU No.20/2003 menyatakan sebagai berikut:
(1) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah.
(2) Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.
(3) Ketentuan mengenai pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Manajemen Berbasis Sekolah dijamin oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat (1) “pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. Dengan demikian, prinsip Manajemen Berbasis Sekolah secara tegas dinyatakan dalam UU Nomor 20/2003 sebagai prinsip dalam pengelolaan pendidikan baik untuk pendidikan  anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 memberikan landasan hukum yang kuat untuk diterapkannya Manajemen Berbasis Sekolah atau School-Based Management dan Pendidikan Berbasis Masyarakat atau Community-Based Education. Gagasan-gagasan berdasarkan hasil studi, baik di luar maupun di dalam negeri, tentang effective schools (sekolah yang efektif) yang hanya mungkin direalisasikan kalau Manajemen Berbasis Sekolah diterapkan, serasa memperoleh peluang dalam suasana reformasi di bidang pendidikan dengan tema otonomi pedagogis sehingga turut mendorong diperkenalkannya MBS di Indonesia.

Permendiknas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
1.    PERMENDIKNAS NO 22 THN 2006
       TENTANG
       STANDAR ISI  UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
2.    PERMENDIKNAS NO 23 THN 2006
       TENTANG
       SKL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
3.    PERMENDIKNAS NO 24 THN 2006_ NO 6 TAHUN 2007
       TENTANG
       PELAKSANAAN
       PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR  22 TAHUN 2006 dan NOMOR 23 TAHUN 2006 
4.    PERMENDIKNAS NO.12,13,16,18 Thn 2007
       TENTANG
SERTIFIKASI BAGI GURU
5.    PERMENDIKNAS No 14 Tahun 2007
       TENTANG
       STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C
6.    PERMENDIKNAS NO 19 THN 2007
       TENTANG
       STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
7.    PERMENDIKNAS NO. 20 THN 2007
       TENTANG
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

8.    PERMENDIKNAS NO 24 THN 2007
       TENTANG
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
9.    PERMENDIKNAS NO. 40 TAHUN 2007
       TENTANG
SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN
10.   PERMENDIKNAS NO. 2 Tahun 2008
       TENTANG
       BUKU
11. PERMENDIKNAS NO 41 TAHUN 2007 STANDAR PROSES
     TENTANG
       STANDAR PROSES
12.   SK BSNP NO. 1060 TAHUN 2008
       TENTANG
       POS UJIAN SEKOLAH
12.   SK BSNP NO. 1060 TAHUN 2008 TENTANG POS US
       TENTANG
       STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN
14.   PERMENDIKNAS NO. 4 TAHUN 2008 KALENDER
       TENTANG
       KALENDER PERHELATAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2008
15.   PERMENDIKNAS NO. 5 TAHUN 2008 TENTANG US
       TENTANG
       UJIAN SEKOLAH/MADRASAH

Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

  1. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
  1. Fungsi atensi,
  2. Fungsi afektif,
  3. Fungsi kognitif,
  4. Fungsi kompensatoris.
  1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
  1. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
  1. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
  1. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
  1. Memotivasi minat atau tindakan,
  2. Menyajikan informasi,
  3. Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

  1. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.       Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b.      Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c.       Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d.      Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e.       Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
f.       Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
  1. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a.       Menimbulkan kegairahan belajar;
b.      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c.       Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
  1. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih  sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.       Memberikan perangsang yang sama;
b.      Mempersamakan pengalaman;
c.       Menimbulkan persepsi yang sama.
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
  1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
  2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
  3. Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
  4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
  5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
  6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
  7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
  8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
  9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
  10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
  1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
  2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
  3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
  4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
  1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
  2. Memperbesar perhatian siswa.
  3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
  4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
  5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
  6. Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
  7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih baik

Kekurangan dan Kelebihan Media Pembelajaran

  Media Visual
Adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkaian), slides (bingkai) foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
Kelebihan media visual yaitu dalam media ini siswa dapat melihat obyek yang diperlihatkan guru dalam proses pembelajarannya sehingga siswa tahu obyek apa yang sedang dijelaskan dan dipelajarinya.
Kelemahan media visual yaitu dalam media ini hanya kemampuan indera penglihat saja yang terasah kemampuannya, sehingga siswa hamya mampu melihat gambar tersebut tanpa mengasah indera peraba dan indera pendengaran, serta terbatas bagi yang mempunyai kelainan penglihatan atau buta.
   Media Auditif
Adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran.
Kelebihan media auditif yaitu dalam media ini siswa dapat lebih fokus karena siswa dituntut untuk lebih peka dalam pendengarannya. Jadi kemampuan siswa dalam mendengarkan dapat terasah.
Kelemahan media auditif yaitu dalam media ini hanya mengasah indera pendengar saja, tanpa dapat mengasah indera lain seperti indera penglihat dan peraba. Selain itu media ini sangat terbatas bagi yang mempunyai kelainan tuna rungu.
Media Audio-visual
Adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Kelebihan media audio-visual yaitu dalam media ini mencakup segala aspek indera pendengar, penglihat dan peraba. Sehingga kemampuan semua indera dapat terasah dengan baik karena dipergunakan dengan seimbang dan bersama.
Kelemahan media audio-visual yaitu keterbatasan biaya serta penerapannya yang harus mampu mencakup segala aspek indera pendengaran, penglihatan dan peraba.


Media Visual
a.      Kelebihan media visual
1.      Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
2.      Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan
3.      Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik
4.      Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya
5.      Dapat menanamkan konsep yang benar
6.      Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
7.      Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
b.      Kekurangan media visual
1.      Lambat dan kurang praktis
2.      Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan
3.      Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita
4.      Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
B.   Media Audio
a.      Kelebihan media audio
1.      Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2.      Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3.      Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
4.      Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
b.      Kekurangan media audio
1.      Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2.      Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3.      Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4.      Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
5.      Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.
     Media AudioVisual
Kelebihan media audio visual gerak
·        Kelebihan dan kekurangan film
a.      Keuntungan atau manfaat film
1.      Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
2.      Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
3.      Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
4.      Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
5.      Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
6.      Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.
7.      Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
b.      Kekurangan-kekurangan film
1.      Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2.      Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3.      Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
4.      Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
·        Kelebihan dan kekurangan video
a.      Kelebihan video
1.      Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
2.      Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli atau spesialis.
3.      Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
4.       Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.
5.      Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut jika diperlukan.
b.      Kekurangan video
1.      Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
2.      Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
3.      Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
4.      Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.
Kelebihan dan kekurangan media audio visual diam
·     Kelebihan dan kekurangan film bingkai
a.      Kelebihan film bingkai
1.      Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan  secara serentak.
2.      Perhatian anak-anak dapat dipusatkan.
3.      Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu.
4.      Penyimpanannya mudah (praktis).
5.      Mudah direvisi atau diperbaiki.
6.      Relatif sederhana dan murah.
7.      Program dibuat dalam waktu singkat.
b.      Kekurangan film bingkai
1.      Film bingkai yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang jika penyimpanan kurang baik
2.      Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam.
3.      Penggunaan program memerlukan ruangan yang gelap.
4.      Lebih mahal biayanya.
        Media Realia
a.      Kelebihan media realia
1.      Dapat menumbuhkan interaksi langsung antara anak dengan benda nyata
2.      Dapat membantu proses belajar anak menjadi lebih aktif pada saat mengamati, menangani, dan memanipulasi
3.      Media realia dapat menanamkan konsep dasar yang bersifat abstrak menjadi benar, konkret, dan realistis.
4.      Lebih membangkitkan motivasi untuk belajar
b.      Kekurangan media realia
1.      Ukurannya ada yang sebagian bentuknya terlalu besar untuk anak dan terlalu kecil sehingga menyulitkan anak untuk memahami media tersebut
2.      Harga media realia mahal
3.      Pemeliharaan media realia harus diperhatikan
      Multimedia
a.      Kelebihan multimedia
1.      Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
2.      Mampu menimbulkan rasa senang selama dan menambah motivasi belajar siswa.
3.      Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
4.      Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.
5.      Media penyimpanan yang relative mudah dan fleksibel.
6.      Dapat menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas
7.      Dapat menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
b.      Kekurangan multimedia
1.      Biaya relative mahal untuk tahap awal
2.      Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan

3.      Belum memadainya perhatian dari pemerintah